CARPAL TUNNEL SYNDROME

oleh dr. Niken Indah Hapsari, Sp.S

Carpal Tunnel Syndrome (CTS)
CTS merupakan kumpulan gejala akibat terjepitnya salah satu saraf besar yang terletak pada terowongan karpal pada pergelangan tangan, yaitu saraf medianus. Terowongan karpal adalah bagian dari pergelangan tangan dimana terdapat banyak organ di dalamnya, yaitu 9 tendon otot, pembuluh darah, tulang, dan saraf, yaitu saraf medianus. Saraf ini berdiameter besar yang mempersarafi otot tangan serta
empat jari (ibu jari, jari telunjuk, jari tengah, dan sebagian jari manis).

Dengan banyaknya organ di dalam terowongan tersebut, menyebabkan saraf medianus rentan terjepit. Jaringan disekitar tendon otot pada pergelangan tangan yang membengkak dapat menekan saraf medianus.

Gejala CTS
Kondisi terjepitnya saraf medianus ini dapat menimbulkan keluhan baal, kesemutan, panas, kaku, atau nyeri pada tangan serta jari. Penderita CTS mengalami kesulitan menggunakan tangan untuk melakukan pekerjaan ringan dan berulang, seperti menggenggam, memegang suatu alat, mencengkram, mengetik, menulis dengan tangan, hingga tidak dapat mempertahankan posisi pergelangan tangan tertentu dalam waktu lama.

Nyeri juga dapat menjalar sampai dengan siku dan bahu. Nyeri pada CTS memberat terutama pada malam hari. Pada kasus yang berat, otot tangan dapat mengecil sehingga menyebabkan kelemahan otot berupa menurunnya kekuatan tangan dan menggenggam. Wanita memiliki tiga kali risiko mengalami CTS daripada laki-laki.

Terdapat berbagai penyebab tertekannya
saraf medianus pada CTS, yaitu:

  1. Cedera tangan
  2. Patah dan retak pada tulang tangan
  3. Repetitive hand movement, yaitu
    Gerakan tangan berulang dalam waktu
    lama
  4. Kehamilan
  5. Diabetes mellitus
  6. Obesitas
  7. Rheumatoid arthritis
  8. Posisi tangan dan jari yang salah saat
    bekerja
  9. Hipotiroid

Pemeriksaan CTS

Dokter akan melakukan pemeriksaan saraf secara lengkap, mulai dari wawancara mengenai karakteristik keluhan sampai dengan pekerjaan yang dilakukan penderita. Kemudian pemeriksaan fisik neurologis dilakukan mulai dari leher, lengan atas, lengan bawah, pergelangan tangan, dan jari tangan pasien, untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab lain. Terdapat beberapa pemeriksaan khusus pada CTS, yaitu Tinnel test, Phallen test, KHS (Kecepatan Hantar Saraf), dan MRI.

Pengobatan CTS
Pengobatan CTS tergantung kepada berat ringannya gejala. Pada kasus ringan, penderita dapat mengkonsumsi obat pereda nyeri dan bengkak pada tangan disertai dengan fisioterapi. Penderita juga disarankan untuk mengistirahatkan tangan yang cidera selama minimal 2 minggu. Penggunaan splint pada pergelangan tangan dapat membantu mengurangi nyeri terutama saat penderita bekerja. Oleh karena CTS Sebagian besar disebabkan karena pekerjaan, maka sangat dianjurkan melakukan stretching, mengistirahatkan tangan sejenak, menggunakan alat bantu saat bekerja, dan menjaga postur serta posisi tangan saat bekerja. Pada kasus berat dimana obat serta fisioterapi berkala tidak membantu mengurangi nyeri, tindakan pembedahan dapat dilakukan untuk melepaskan jepitan saraf medianus.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *