Ketahui gejala dan cara deteksi penyakit Batu Saluran Kemih

oleh dr. Charles Johanes, Sp.U

Penyakit ini merupakan masalah kesehatan yang cukup bermakna, baik di Indonesia maupun di dunia. Prevalensi penyakit batu ginjal diperkirakan sebesar 13% pada laki-laki dewasa dan 7% pada perempuan dewasa. Dengan kata lain, satu dari sepuluh penduduk di Indonesia mengidap penyakit batu ginjal. Usia puncak penyakit batu ginjal adalah dekade 3 hingga dekada 4. Batu saluran kemih dapat terbentuk di semua lokasi saluran kemih yang terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra.

Gejala batu saluran kemih
  • Nyeri pinggang
  • Nyeri saat berkemih
  • Kencing anyang-anyangan
  • benjolan di pinggang
  • kencing berdarah ataupun kadang tidak bergejala.

Bila batu saluran kemih tidak diterapi dengan baik, dapat menyebabkan infeksi saluran kemih yang berat hingga gagal ginjal yang mengharuskan pasien untuk cuci darah rutin.

Faktor Resiko
  • faktor keluarga memiliki penyakit batu saluran kemih
  • pernah mengidap batu saluran kemih sebelumnya, memiliki penyakit asam urat (konsumsi makanan tinggi asam urat)
  • kelainan pada saluran kemih (striktur uretra, pembesaran prostat jinak, dll), dan kondisi dehidrasi dalam waktu yang lama.
Cara deteksi batu saluran kemih

paling non-invasif dan murah adalah ultrasonografi saluran kemih. Adapun saran untuk mencegah timbulnya batu saluran kemih dengan minum air 2 liter setiap hari (8 gelas) dan mengurangi konsumsi makanan tinggi asam urat seperti jerohan, kacang-kacangan, sayuran kangkung, bayam dan produk kedelai.

Terapi yang dapat diberikan pada batu saluran kemih yaitu terapi medikamentosa, operasi terbuka batu saluran kemih, operasi secara endoskopi dan terapi extracorporeal shockwave lithotripsy (ESWL). Terapi ESWL menggunakan gelombang kejut yang dihantarkan dari luar tubuh pasien, tanpa pembiusan dan tanpa dirawat inap. Pada lokasi ginjal, ureter hingga kandung kemih, batu yang berukuran kecil (<20 mm) umumnya disarankan menggunakan terapi ESWL. Batu ukuran tersebut dapat juga diterapi dengan cara endoskopi (ureteroscopy, percutaneous nephrolitotripsy, atau litotripsy batu buli).

Pemilihan terapi ini dikembalikan ke kehendak pasien keinginan menjalani terapi yang mana. Batu saluran kemih ukuran besar (>20mm disarankan menggunakan terapi endoskopi, namun terapi eswl dapat juga digunakan (terutama dianjurkan pada pasien yang kondisi tubuh tidak baik, usia tua, atau pemilihan pasien sendiri untuk terapi eswl). Namun batu dengan ukuran besar mungkin membutuhkan sesi ESWL yang beberapi kali. Operasi terbuka batu saluran kemih umumnya disarankan pada kasus batu saluran kemih besar yang diperkirakan akan membutuhkan terapi endoskopi atau ESWL yang berulang-ulang. Dengan penanganan batu saluran kemih yang baik, peyakit gagal ginjal pun dapat dicegah dengan baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *